
Kisah Rasulullah dan Seorang Dukun – Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam adalah sosok mulia yang telah melewati banyak perjuangan, pahit dan manisnya berdakwah menyebarkan agama Islam pada umatnya. Serangan pada beliau pun tak pernah habis, baik serangan fisik maupun mental.
Lontaran kata-kata benci, cacian dan maki, lemparan batu dan ludah dari orang yang tak suka padanya pernah beliau dapatkan. Bahkan beliau pernah dicap sebagai orang gila karena mengaku sebagai nabi dan utusan Allah. Menyeru kepada penduduk Makkah untuk masuk Islam dan menjadi pengikutnya.
Hal ini dituliskan juga oleh Allah di dalam Al-Quran Surat Al-Hijr ayat 6:
“Mereka berkata: “Hai orang yang diturunkan Al Quran kepadanya, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila.”
“Atau (apakah patut) mereka berkata: “Padanya (Muhammad) ada penyakit gila“. Sebenarnya dia telah membawa kebenaran kepada mereka, dan kebanyakan mereka benci kepada kebenaran itu.” (QS. Al-Mu’minun: 70).
Kabar Nabi Muhammad gila ini berhembus semakin kencang hingga orang-orang Makkah mengetahuinya. Isu tersebut juga sampai ke telinga seorang dukun dari Azd Syanu’ah dari Yaman, namanya adalah Dhimad Al-Azdi. Ia mendengar isu tersebut saat tiba di Makkah.
Setelah mendengar kabar tersebut, Al-Azdi segera menemui Rasulullah dan mengobatinya agar sembuh dari sakit jiwa. Al-Azdi adalah dudukun yang terkenal pengobatannya dengan cara menghembuskan angin.
Al-Azdi kemudian menawarkan pengobatan kepada Rasulullah saat mereka bertemu. Ia akan segera mengobati Rasulullah saat beliau siap. Namun, yang ditemukan Al-Azdi adalah yang sebaliknya.
“Sesungguhnya pujian itu bagi Allah. Kami memuji dan memohon pertolongan kepada-Nya. Siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, tak seorang pun bisa menyesatkannya. Dan siapa yang disesatkan Allah, tak seorang pun bisa memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Ilah selain Allah semata, yang tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya,” kata Rasulullah merespons penawaran Al-Azdi tersebut, sebagaimana tertera dalam buku Sirah Nabawiyah (Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, 2012).
Mendengar hal tersebut keluar dari ucapan Rasulullah, Al-Azdi terkejut dan takjub. Ia tak menyangka bagaimana bisa orang yang katanya gila mengatakan hal sedemikian rupa, kata-kata yang menakjubkan. Al-Azdi meminta Rasulullah mengulangi kata-katanya, dan beliau pun menuruti permintaan dukun tersebut.
Setelah mendengar kata-kata tersebut, hati Al-Azdi kemudian berbalik. Semula ia ingin datang sebagai dukun yang hendak mengobati Rasulullah, kini dia langsung menyatakan diri untuk bersyahadat dan masuk Islam.
Selama ini, Al-Azdi mengaku telah menghafal dan menguasai semua kata-kata yang ada dalam kamus. Tetapi, kata-kata yang keluar dari lisan Rasulullah adalah sebuah kata-kata yang menakjubkan yang pertama kali ia dengar.
“Berikanlah tanganmu, biar aku berbaiat atas nama Islam,” ujar Al-Azdi pada Rasulullah.
Dengan begitu, dukun yang ternama itu menjadi salah satu dari sedikit penduduk Makkah yang menyatakan keIslamannya di masa awal-awal dakwah Rasulullah.
Sumber: Nu Online